PENGERTIAN INDIVIDU, KELUARGA DAN
MASYARAKAT
•
Pengertian Individu
Individu berasal dari
kata latin, “individuum” artinya “yang tak terbagi”. Jadi, individu berarti
bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi . Jadi
merupakan suatu sebutan yang dapat
dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Dalam
ilmu sosial paham individu menyangkut tabiatnya dengan kehidupan jiwanya yang
majemuk, memegang peranan dalam hidup manusia. Dalam ilmu sosial, individu
menekankan penyelidikan kepada kenyataan – kenyataan hidup yang istimewa, yang
tak seberapa mempengaruhi kehidupan manusia.
Individu bukan berarti manusia sebagai suatu
keseluruhan yang tak dapat dibagi, melainkan kesatuan yang terbatas yaitu
sebagai manusia perseorangan. Dengan demikian sering digunakan sebutan “ orang
– seorang “ atau “ manusia perseorangan “. Sifat dan fungsi orang – orang di
sekitar kita adalah makhluk – makhluk yang agak berdiri sendiri, dalam berbagai
hal bersama – sama satu sama lain, tetapi dalam banyak hal banyak pula
perbedaannya. Sejenis tapi tak sama, makin tua semakin maju dan semakin banyak
bermacam – macam tingkat peradabannya, terjadi bangsa dengan corak, sifat dan
tabiat beraneka ragam.
Makna manusia menjadi individu apabila pola tingkah
lakunya hampir identik dengan tingkah laku massa yang bersangkutan. Proses yang
meningkatkan ciri – ciri individualitas pada seseorang sampai pada dirinya
sendiri, disebut proses individualisasi atau aktualisasi diri. Individu
dibebani berbagai peranan yang berasal dari kondisi kebersamaan hidup, maka
muncul struktur masyarakat yang akan menentukan kemantapan masyarakat. Konflik mungkin
terjadi karena pola tingkah laku spesifik dirinya bercorak bertentangan dengan
peranan yang dituntut oleh masyarakat dari sekitarnya.
•
Pegertian Keluarga
Menurut
pendapat Ki Hajar Dewantara adalah “ kumpulan beberapa orang yang karena
terikat oleh suatu turunan lalu mengerti dan merasaberdiri sebagai suatu
gabungan yang hakiki, esensial, enak dan berkehendak bersama-sama memperteguh
gabungan iu untuk memuliakan masing-masing anggotanya”.
Keluarga
adalah unit / satuan masyarakat yang terkecil yang sekaligus merupakan suatu
kelompok kecil dalam masyarakat. Kelompok ini, dalam hubungannya dengan
perkembangan individu, sering dikenal dengan sebutan primary group. Kelompok
inilah yang melahirkan individu dengan berbagai macam bentuk kepribadiannya
dalam masyarakat. Tidaklah dapar dipungkiri bahwa sebenarnya keluarga mempunyai
fungsi yang tidak hanya terbatas selaku penerus keturunan saja. Banyak hal –
hal mengenai kepribadian yang dapat dirunut dari keluarga, yang pada saat –
saat sekarang ini sering dilupakan orang. Perkembangan intelektual akan
kesadaran lingkungan seorang individu seringkali dilepaskan dan bahkan
dipisahkan dengan masalah keluarga. Hal – hal semacam inilah yang sering
menimbulkan masalah – masalah sosial, karena kehilangan pijakan. Keluarga sudah
seringkali kehilangan peranan keluarga dan proporsi yang sebenarnya dengan
skala prioritas yang pas. Keluarga pada umumnya dietahui dari seorang individu
( suami ) dan individu lainnya ( istri ) yang selalu berusaha menjaga rasa aman
dan ketentraman ketika menghadapi segala suka duka hidup dalam eratnya arti
ikatan luhur hidup bersama.
•
Pengertian Masyarakat
Prof. M. M. Djojodiguno berpendapat “ suatu
kebulatan daripada segala perkembangan dalam hidup bersama antara manusia
dengan manusia lainnya.
Menurut R.linton “ bahwa masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan berkerja sama sehingga mereka ini dapat mengkoordinasikan dirinya tentang dirinya dalam 1 kesatuan social dengan batas-batas tertentu.
Menurut R.linton “ bahwa masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan berkerja sama sehingga mereka ini dapat mengkoordinasikan dirinya tentang dirinya dalam 1 kesatuan social dengan batas-batas tertentu.
Dalam
pertumbuhan dan perkembangan suatu
masyarakat, dapat digolongkan menjadi :
-
Masyarakat Sederhana
Dalam
lingkungan masyarakat sederhana ( primitif ) pola pembagian kerja cenderung
dibedakan menurut jenis kelamin.
-
Masyarakat Maju ( masyarakat modern )
Memiliki
aneka ragam kelompok sosial atau lebih akrab dengan sebutan kelompok organisasi
kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang berdasarkan kebutuhan serta tujuan
yang akan dicapai. Dalam lingkungan masyarakat maju dapat dibedakan sebagai
kelompok masyarakat non industri dan masyarakat industri.
1.
Masyarakat non industri
Terbagi
menjadi dua kelompok :
a.
Kelompok Primer
Dalam
kelompok primer, interaksi antar anggota terjalin lebih intensif, lebih erat,
lebih akrab. Biasa disebut juga dengan kelompok “face to face group”, sebab
para anggota kelompok sering berdialog, bertatap muka, karena itu saling
mengenal lebih dekat, lebih akrab.
b.
Kelompok sekunder
Antara
anggota kelompok sekunder, terpaut saling hubungan tak langsung, formal, juga
kurang bersifat kekeluargaan. Oleh sebab itu, sifat interaksi, pembagian kerja,
pembagian kerja antaranggota kelompok diluar atas dasar
pertimbangan-pertimbangan rasional, Obyektif.
2.
Masyarakat industri
Masyarakat
yang pembagian kerjanya bertambah kompleks, suatu tanda bahwa kapasitas
masyarakat semakin tinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan saling
ketergantungan antara kelompok-kelompok masyarakat yang telah mengenal
pengkhususan. Otonomi sejenis, juga menjadi ciri dari bagian masyarakat
industri. Otonomi sejenis dapat diartikan dengan kepandaian khusus yang
dimiliki seseorang secara mandiri, sampai pada batas-batas tertentu.
Contoh-contohnya : tukang sepeda, tukang sandal, tukang bubur, dsb.
Seperti
sebuah tanaman / pohon jika kita menanamnya berasal dari bibit yang unggul maka
hasilnya akan bagus , sebaliknya jika kita menanamnya dari bibit yang kurang
bagus maka hasilnya akan kurang memuaskan. Begitu pula dengan hubungan antara
individu dan keluarga, jika keluarga tersebut berasal dari keluarga yang baik
maka akan menghasilkan individu yang baik pula
KEHIDUPAN
SOSIAL
INDIVIDU
KELUARGA DAN MASYARAKAT
Hubungan
antara manusia yang satu dengan yang lain sangat diperlukan dalam kehidupan
sehari-hari, dikarenakan manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup
sendiri atau masih membutuhkan bantuan dari pihak lain. Bersosialisasi pun
sangat penting dalam menjalin hubungan yang baik antara manusia yang satu
dengan yang lainnya. Jika tidak adanya individu, maka keluarga dan masyarakat
pun tidak akan tercipta. Begitu pula dengan individu, tidak akan bisa berjalan
sendiri jika tidak adanya keluarga dan masyarakat, karena dengan adanya
keluarga dan masyarakat, masing-masing individu dapat mengekspresikan segala
hal yang berhubungan dengan sosial. Aspek individu, keluarga, masyarakat dan
kebudayaan adalah aspek-aspek sosial yang tidak bisa dipisahkan.
INDIVIDU
Kehidupan sosial antara individu dengan individu merupakan awal dari terbentuknya keluarga dan masyarakat. Ini merupakan langkah awal dalam terbentuknya suatu hubungan-hubungan sosial yang terjalin di dalam kehidupan berkeluarga dan bermasyarakat. Sebagaimana, tanpa adanya individu keluarga dan masyarakat tidak akan tercipta begitu pula sebaliknya. Hubungan sosialisasi yang baik antara individu yang satu dengan yang lain sangat penting dalam menciptakan kehidupan masyarakat sosial yang teratur. Hubungan baik antara individu dengan individu sangat diperlukan karena ini adalah hubungan yang dibina paling awal dalam kehidupan masyarakat sosial. Dari uraian tersebut di atas kita dapat mengetahui bahwa hubungan individu dan masyarakat itu dapat ditinjau dari segi masyarakat saja (totalisme), ditinjau dari segi individu saja (individualisme) dan ditinjau dari segi interaksi individu dan masyarakat. Dengan memperhatikan tiga pandangan ini maka bagaimana hubungan individu dan masyarakat di Indonesia? Profesor Supomo menyatakan bahwa hubungan antara warga negana dan negara Indonesia adalah hubungan yang integral. Driyarkara SY menyatakan bahwa hubungan masyarakat Indonesia pada dasarnya adalah hubungan yang integral (Driyarkara, 1959, p. 225). Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa paham yang dianut untuk menggambarkan hubungan antara individu dan masyarakat di Indonesia adalah paham integralisme.
Kehidupan sosial antara individu dengan individu merupakan awal dari terbentuknya keluarga dan masyarakat. Ini merupakan langkah awal dalam terbentuknya suatu hubungan-hubungan sosial yang terjalin di dalam kehidupan berkeluarga dan bermasyarakat. Sebagaimana, tanpa adanya individu keluarga dan masyarakat tidak akan tercipta begitu pula sebaliknya. Hubungan sosialisasi yang baik antara individu yang satu dengan yang lain sangat penting dalam menciptakan kehidupan masyarakat sosial yang teratur. Hubungan baik antara individu dengan individu sangat diperlukan karena ini adalah hubungan yang dibina paling awal dalam kehidupan masyarakat sosial. Dari uraian tersebut di atas kita dapat mengetahui bahwa hubungan individu dan masyarakat itu dapat ditinjau dari segi masyarakat saja (totalisme), ditinjau dari segi individu saja (individualisme) dan ditinjau dari segi interaksi individu dan masyarakat. Dengan memperhatikan tiga pandangan ini maka bagaimana hubungan individu dan masyarakat di Indonesia? Profesor Supomo menyatakan bahwa hubungan antara warga negana dan negara Indonesia adalah hubungan yang integral. Driyarkara SY menyatakan bahwa hubungan masyarakat Indonesia pada dasarnya adalah hubungan yang integral (Driyarkara, 1959, p. 225). Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa paham yang dianut untuk menggambarkan hubungan antara individu dan masyarakat di Indonesia adalah paham integralisme.
Paham inntegralisme berpendapat bahwa individu-individu yang bermacam-macam itu merupakan suatu kesatuan dan keseluruhan yang utuh. Manusia dalam masyarakat yang teratur dan tertib itu berada dalam suatu integrasi. Menurut Dniyarkara SY integrasi semacam ini dapat berarti dalam arti sosiologis dan psikologis, sebab manusia yang berada dalam integrasi itu merasa aman, tenang dan bahagia. Integrasi semacam ini terdapat dalam masyanakat kecil maupun besar, seperti keluarga, desa dan negara.
Individu
selalu mencari berbagai macam lingkungannya tetapi lingkungan yang pertama kali
akan di temuai oleh individu adalah lingkungan keluarga, karena lingkungan
keluarga merupan suatu aspek bagi individu untuk dapat mengembangkan kemampuan
atau kapasitasnya .didalam lingkungan keluarga secara tidak langsung individu
telah bersentuhan langsung dengan berbagai aspek sosial. Dan sementara
itu di dalam lingkungan masyarakat merupakan aspek lanjutan dari lingkungan
keluarga ,lingkungan masyarakat sangat luas sehingga individu dapat mengekspresikan
sesuatunya yang sudah di pelajari di lingkungan keluarga.
Individu
belum bisa dikatakan sebagai individu apabila dia belum dibudayakan. Artinya
hanya individu yang mampu mengembangkan potensinya sebagai individulah yang
bisa disebut individu. Untuk mengembangkan potensi kemanusiaannya ini atau
untuk menjadi berbudaya dibutuhkan media keluarga dan masyarakat.ini merupakan
pendapat-pandapat dari Spencer, Pareto, Ward, Comte, Durkheim, Summer,
dan Weber.
Individu
adalah mahkluk perseorangan yang terdiri dari atau terbentuk dari tiga aspek
,yaitu aspek organis jasmaniah, psikis rohaniah, dan sosial. Dan untuk
membentuk ketiga aspek tersebut manusia harus menjalankan sejumlah bentuk
sosilisasi dan itu lah yang dapat membentuk ketiga aspek tersebut.
Salah
satu bentuk sosialisasi adalah pola pengasuhan anak di dalam keluarga,
mengingat salah satu fungsi keluarga adalah sebagai media transmisi atas nilai,
norma dan simbol yang dianut masyarakat kepada anggotanya yang baru. Di
masyarakat terdapat berbagai bentuk keluarga di mana dalam proses
pengorganisasiannya mempunyai latar belakang maksud dan tujuannya sendiri.
Pranata keluarga ini bukanlah merupakan fenomena yang tetap melainkan sebuah
fenomena yang berubah, karena di dalam pranata keluarga ini terjadi sejumlah krisis.
Krisis tersebut oleh sebagian kalangan dikhawatirkan akan meruntuhkan pranata
keluarga ini. Akan tetapi bagi kalangan yang lain apa pun krisis yang terjadi,
pranata keluarga ini akan tetap survive.
KELUARGA
Aspek
individu, keluarga, masyarakat dan kebudayaan adalah aspek-aspek sosial yang
tidak bisa dipisahkan. Semua itu mempunyai keterkaitan yang sangat erat. Jika
tidak ada individu maka tidak akan terciptanya keluarga dan masyarakat
.individu tidak bias berjalan sendiri tanpa adanya keluarga dan masyarakat
karena keluarga dan masyarakat merupakan media untuk mengekspresikan aspek
sosialnya. Dalam ilmu sosial individu merupakan bagian terkecil dari kelompok
masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil.
Umpama keluarga sebagai kelompok sosial yang terkecil terdiri dari ayah, ibu
dan anak. Ayah merupakan individu yang sudah tidak dapat dibagi lagi, demikian
pula Ibu. Anak masih dapat dibagi sebab dalam suatu keluarga jumlah anak dapat
lebih dari satu. Di dalam kehidupan berkeluarga, sosialisasi yang baik sangat
diperlukan dalam mempertahankan keharmonisan hubungan di dalam keluarga.
Keluarga merupakan sebagai lingkungan utama dalam membentuk kepribadian anggota
di dalam keluarga tersebut. Keluarga sebagai media pembinaan anggotanya dalam
melakukan hal-hal yang berhubungan dengan sosial. Pembinaan yang baik akan
menciptakan kehidupan keluarga yang baik di dalam lingkungan kemasyarakatan.
Hubungan yang harmonis di dalam keluarga sangat penting agar dapat membentuk
pribadi yang baik, karena apapun yang terjadi di dalam keluarga akan
berpengaruh besar kepada tiap-tiap anggota keluarga yang termasuk di dalamnya.
Sebagaimana Individu tidak akan bisa berjalan sendiri tanpa adanya keluarga
sebagai media untuk mengekspresikan segala hal yang berhubungan dengan
masalah-masalah sosial.
KEHIDUPAN
MASYARAKAT
Hubungan
di lingkungan masyarakat yang terjalin dengan baik merupakan hasil dari
hubungan yang baik antara individu dengan individu dan di dalam hubungan
keluarga. Sama seperti keluarga, masyarakat merupakan media untuk
mengekspresikan segala hal yang berhubungan dengan masalah-masalah sosial.
Individu pun tidak akan bisa berjalan dengan baik tanpa adanya masyarakat.
Masyarakat adalah sekumpulan individu yang mengadakan kesepakatan bersama untuk
secara bersama-sama mengelola kehidupan. Terdapat berbagai alasan mengapa
individu-individu tersebut mengadakan kesepakatan untuk membentuk kehidupan
bersama. Alasan-alasan tersebut meliputi alasan biologis, psikologis, dan
sosial. Pembentukan kehidupan bersama itu sendiri melalui beberapa tahapan
yaitu interaksi, adaptasi, pengorganisasian tingkah laku, dan terbentuknya
perasaan kelompok. Setelah melewati tahapan tersebut, maka terbentuklah apa
yang dinamakan masyarakat yang bentuknya antara lain adalah masyarakat pemburu
dan peramu, peternak, holtikultura, petani, dan industri. Di dalam tubuh
masyarakat itu sendiri terdapat unsur-unsur persekutuan sosial, pengendalian
sosial, media sosial, dan ukuran sosial. Pengendalian sosial di dalam masyarakat
dilakukan melalui beberapa cara yang pada dasarnya bertujuan untuk mengontrol
tingkah laku warga masyarakat agar tidak menyeleweng dari apa yang telah
disepakati bersama. Walupun demikian, tidak berarti bahwa apa yang telah
disepakati bersama tersebut tidak pernah berubah. Elemen-elemen di dalam tubuh
masyarakat selalu berubah di mana cakupannya bisa bersifat mikro maupun makro.
Apa
yang menjadi kesepakatan bersama warga masyarakat adalah kebudayaan, yang
antara lain diartikan sebagai pola-pola kehidupan di dalam komunitas.
Kebudayaan di sini dimengerti sebagai fenomena yang dapat diamati yang wujud
kebudayaannya adalah sebagai suatu sistem sosial yang terdiri dari serangkaian
tindakan yang berpola yang bertujuan untuk memenuhi keperluan hidup.
Serangkaian tindakan berpola atau kebudayaan dimiliki individu melalui proses
belajar yang terdiri dari proses internalisasi, sosialisasi, dan enkulturasi.
Hubungan
antara masyarakat dan individu dapat digambarkan sebagai kutub positif dan
kutup negatif pada aliran listrik. Jika dua kutub itu dihubungkan listrik ia
akan mampu memberi kekuatan baginya dan menimbulkan suasana yang cerah. Jika
individu dan masyarakat dipersatukan maka kehidupan individu dan masyarakat
akan lebih bergairah dan suasana kehidupan individu dan kehidupan masyarakat
akan lebih bermakna dan hidup serta bergairrah.
Dapat
disimpulkan bahwa Hubungan individu dan masyarakat menurut paham
individualistis. Individualisme suatu paham yang menyatakan bahwa dalam
kehidupan seorang individu kepentingan dan kebutuhan individu yang lebih
penting dan pada kebutuhan dan kepentingan masyarakat. Individu yang menentukan
corak masyarakat yang dinginkan. Masyarakat harus melayani kepentmgan individu.
Individu mempunyai hak yang mutlak dan tidak boleh dirampas oleh masyarakat
demi kepentingan umum.
Paham
individualisme juga disebut Atomisme. Atomisme berpendapat bahwa hubungan
antara individu itu seperti hubungan antar atom-atom yang membentuk
molekul-molekul. Oleh karena itu hubungan in bersifat lahiriah. Bukan kesatuan
yang penting tetapi keaneka ragaman yang penting dalam masyarakat.
Pandangan
individualistis ini yang otomistis ini berakar pada nominalisme suatu aliran
filsafat yang menyatakan bahwa konsep-konsep umum itu tidak mewakili realitas
dari sesuatu hal. Yang menjadi realitas itu individu. Realitas masyarakat itu
ada karena individu itu ada. Jika individu tidak ada maka masyarakat itu tidak
ada. Jadi adanya individu itu tidak tergantung pada adanya masyarakat.
Dapat
disimpulkan bahwa semua itu mempunyai keterkaitan yang sangat erat. Jika tidak
ada individu maka tidak akan terciptanya keluarga dan masyarakat .individu
tidak bias berjalan sendiri tanpa adanya keluarga dan masyarakat karena
keluarga dan masyarakat merupakan media untuk mengekspresikan aspek sosialnya.
Dalam ilmu sosial individu merupakan bagian terkecil dari kelompok masyarakat
yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Umpama keluarga
sebagai kelompok sosial yang terkecil terdiri dari ayah, ibu dan anak. Ayah
merupakan individu yang sudah tidak dapat dibagi lagi, demikian pula Ibu. Anak
masih dapat dibagi sebab dalam suatu keluarga jumlah anak dapat lebih dari
satu.
MASALAH SOSIAL
TENTANG INDIVIDU KELUARGA DAN MASYARAKAT
Menurut Soerjono Soekanto masalah sosial adalah suatu
ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang
membahayakan kehidupan kelompok sosial. Jika terjadi bentrokan antara
unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti
kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat.
Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok
antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi
sumber masalah sosial yaitu seperti proses sosial dan bencana alam. Adanya
masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh lembaga yang memiliki
kewenangan khusus seperti tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi sosial,
musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya.
Masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) jenis faktor,
yakni antara lain :
1.
Faktor Ekonomi : Kemiskinan,
pengangguran, dll.
2.
Faktor Budaya : Perceraian, kenakalan remaja,
dll.
3.
Faktor Biologis : Penyakit
menular, keracunan makanan, dsb.
4.
Faktor Psikologis : penyakit
syaraf, aliran sesat, dsb.
MASALAH SOSIAL YANG BERHUBUNGAN DENGAN INDIVIDU
Di
zaman sekarang banyak kita temukan masalah sosial yang berhubungan dengan
individu dimana kasusnya individu zaman sekarang sulit untuk dikontrol ,
biasanya individu sekarang sifatnya sangat bebas mereka lebih sering melakukan
tindakan yang lebih memprioritaskan kepentingan pribadi yang penting
menguntungkan dirinya sendiri. Hal ini dikarenakan kurangnya peranan keluarga
dalam membangun individu , padahal keluarga memiliki beberapa fungsi tertentu
untuk membangun sifat individu yang baik. Untuk menyelesaikan masalah sosial
tersebut keluarga harus memiliki beberapa fungsi antara lain
1.
Fungsi Pendidikan. Dalam hal ini tugas
keluarga adalah mendidik dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan
dan masa depan anak bila kelak dewasa.
2.
Fungsi Sosialisasi anak. Tugas keluarga dalam
menjalankan fungsi ini adalah bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi
anggota masyarakat yang baik.
3.
Fungsi Perlindungan. Tugas keluarga
dalam hal ini adalah melindungi anak dari tindakan-tindakan yang tidak baik
sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman
4.
Fungsi Perasaan. Tugas keluarga dalam
hal ini adalah menjaga secara instuitif merasakan perasaan dan suasana anak dan
anggota yang lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama anggota
keluarga. Sehingga saling pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan
keharmonisan dalam keluarga.
5.
Fungsi Religius. Tugas keluarga dalam
fungsi ini adalah memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga yang
lain dalam kehidupan beragama, dan tugas kepala keluarga untuk menanamkan
keyakinan bahwa ada keyakinan lain yang mengatur kehidupan ini dan ada
kehidupan lain setelah di dunia ini.
6.
Fungsi Ekonomis. Tugas kepala keluarga
dalam hal ini adalah mencari sumber-sumber kehidupan dalam memenuhi
fungsi-fungsi keluarga yang lain, kepala keluarga bekerja untuk mencari
penghasilan, mengatur penghasilan itu, sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi
rkebutuhan-kebutuhan keluarga.
7.
Fungsi Rekreatif. Tugas keluarga dalam
fungsi rekreasi ini tidak harus selalu pergi ke tempat rekreasi, tetapi yang
penting bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan dalam keluarga sehingga
dapat dilakukan di rumah dengan cara nonton TV bersama, bercerita tentang
pengalaman masing-masing, dsb.
8.
Fungsi Biologis. Tugas keluarga yang
utama dalam hal ini adalah untuk meneruskan keturunan sebagai generasi penerus.
9.
Memberikan kasih sayang,perhatian,dan
rasa aman diaantara keluarga, serta membina pendewasaan kepribadian anggota
keluarga.
Sedangkan
hubungan antara individu dengan masyarakat adalah jika di dalam masyarakat
terdapat sekumpulan individu yang memiliki sifat unggul maka kehidupan di
masyarakat tersebut akan aman, damai dan sejahtera.
Kalau
kita menginginkan sebuah masyarakat yang sejahtera kita harus memperbaiki
individu terlebih dahulu bukan langsung memperbaiki masyarakat tersebut. Sama
seperti mobil terbuat dari berbagai unsur terkecil dan besar, namun mobil tidak
akan jalan apa bila tidak ada sopirnya.
MASALAH
SOSIAL DALAM KELUARGA
Keluarga merupakan satuan terkecil dalam masyarakat yang terbentuk
atas dasar perkawinan dan memiliki hubungan darah. Dalam satu keluarga terdiri
atas ayah, ibu, dan anak, yang bisa kita sebut dengan keluaga inti(nuclear
family). Di dalam kehidupan keluarga tentu saja ada hambatan atau
masalah-masalah dalam menjalankannya dan itu tidak dapat dipunkiri lagi.
Masalah-masalah ini terjadi karena disebabkan adanya unsur atau
aturan-aturan tertentu yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Sehingga dampak yang terjadi adalah rasa kekecewaan dan penyesalan.
Masalah sosial dalam keluarga dapat diklasifikasikan atas dasarfaktor
ekonomi, faktor biologis, dan faktor psikologi. Berikut
adalah penjelasannya.
v Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi biasanya menjadi masalah utama dalam keluarga.
Misalnya kemiskinan, yang sampai saat ini masih sulit diberantas oleh negara
kita ini. Karena kemiskinan orang rela melakukan apa saja demi mendapatkan
sesuap nasi untuk bertahan hidup. Dan pada akhirnya bisa menjerumuskan dirinya
pada tindakan kriminal. Lalu bagi mereka yang memiliki pekerjaan tetapi masih
sulit untuk memenuhi kebutuhannya karena pendapatannya yang rendah. Dalam
masalah ini setiap orang harus berfikir positif dan meningkatkan keahliannya
dalam pekerjaan.
v Faktor Biologis
Masalah yang ada dalam faktor biologis adalah masalah perceraian. Sedangkan
perceraian itu dapat memberikan dampak negatif dan merugikan orang lain.
Contohnya orang tua yang bercerai akan memberikan dampak bagi sang anak.
Apalagi dimana sang anak belum mengerti apa-apa. Ini dapat menimbulkan
pertanyaan bagi sang anak, kenapa orang tuanya bercerai. Dalam masa ini sang
anak seharusnya mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tuanya. Bagi para
orang tua masalah ini seharusnya diperhatikan, agar tidak berdampak buruk pada
kepribadian sang anak.
v Faktor Psikologi
Faktor psikologi sangat erat kaitannya dengan masalah anak.
Contohnya sifat otoriter orang tua. Ini dapat memberikan tekanan mental dan
ketakutan bagi sang anak. Dalam keluarga, orang tua memiliki peran utama untuk
membentuk kepribadian pada anak yang bertujuan untuk menghasilkan kepribadian
yang baik. Sifat otoriter yang berlebihan akan menimbulkan konflik dalam diri
anak, terutama di dalam masyarakat modern yang semakin dinamis, anak tidak
dapat membentuk sikap mandiri dalam bertindak sesuai dengan peranan yang harus
di jalankan. Bila peran orang tua tidak berjalan sesuai dengan semestinya, maka
dapat menimbulkan sang anak untuk terjerumus ke dalam hal-hal yang negatif atau
menyimpang. Oleh karena itu, sebaiknya sang anak harus diberikan pengertian
yang mendalam untuk memiliki pergaulan yang bersifat positif.
Pada dasarnya masalah-masalah sosial dalam keluarga timbul karena
didalam diri kita tidak dapat berfikir jernih dan positif dan lebih
mementingkan ego dalam diri kita. Seandainya kita dapat berfikir jernih dan positif
dan bisa mengendalikan diri, insya Allah masalah-masalah
yang dihadapi akan menemukan jalan keluar dan mendapatkan rahmat dari Allah
SWT.
MASALAH SOSIAL DALAM MASYARAKAT
1.
Kemiskinan
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan
kesehatan. Kemiskinan di indonesia terjadi bukan hanya di daerah daerah yg jauh
dari ibu kota saja, tetapi juga terjadi di daerah perkotaan yang banyak
mengatakan kota menjanjikan ketenaran. Hal ini terjadi karena banyak faktor,
dan sebab, diantaranya adalah masalah pendidikan yang belum bisa semua
masyarakat indonesia rasakan karena masalhnya sebuah pendidikan di Indonesia
atau malah tidak adanya sarana yang mendukung pelaksanaan pendidikan itu,
kalaupun ada hanya bagi mereka yang mampu membayar lebih agar bisa merasakan
sarana yang memadai. Akan tetapi menurut survai, Kemiskinan di indonesia
semakin berkurang tapi kita juga bisa melihat kalau bukan berkurang malah semakin
bisa dirasakan kesenjangan antara si kaya yang bisa merasakan fasilitas yang
disediakan dan si miskin yang hanya menjadi penontonnya tanpa bisa merasakan
dan mendapatkan manfaatnya hanya berhayal merasakannya.
2.
Pendidikan
Indonesia
termasuk dalam negara yang tingkat pendidikannya cukup rendah di dunia. Banyak
sekali anak-anak yang harusnya sekolah sambil mereka sibuk membantu orang
tuanya untuk bekerja mencari nafkah yang seharus menjadi kewajiban dari orang
tua mereka. Pastinya mereka (anak-anak indonesia) ingin merasakan sekolah
seperti anak-anak yang lain. akan tetapi keadaan perekonomian orang tua yang
kurang mampu membuat mereka sulit mendapatkan haknya tersebut untuk mendapatkan
pendidikan seperti yang tertulis di undang undang atau apa itu Cuma sekedar
tulisan bukan sebuah aksi nyata. Meskipun pemerintah telah mengucurkan dana
BOS, tetapi pada kenyataannya masih banyak anak-anak dijalanan ketika jam
sekolah , ya namanya juga BOS wajar kalau datang telat siapa yang berani
memberikan SP kepada si bos.
3.
Kejahatan
Indonesia
memiliki tingkat kriminalitas yang tinggi, terlebih lagi di daerah kota besar.
Jenis kejahatan yang dilakukan juga beragam, dari segi modus dan caranya. Tapi
paling banyak yang terjadi adalah kejahatan yang timbul karena faktor ekonomi
yang semakin mendesak perut untuk di isi. Ini terjadi bukan hanya pada orang
yang kurang terpelajar, akan tetapi orang yang terpelajarpun juga kadang masuk
dalam daftar orang yang melakukan tindakan kriminal. misalnya saja pemalakan,
tawuran atau maling uang yang mengunakan dasi, jas bagus, lengkap dengan sepatu
kulit impor dan duduk di kursi yang diperebutkan dengan kata kata manis di
dalamnya. Ini bisa dilihat di acara televisi yang setiap hari pasti ada
tayangan kriminal yang terjadi entah itu di ibu kota atau di daerah.
4.
Pengangguran
Pengangguran
adalah masalah serius yang dihadapi indonesia sejak beberapa tahun yang lalu
hingga sekarang. Jumlah penduduk yang semakin banyak tak diimbangi dengan
jumlah lapangan kerja yang banyak pula, dan menyebabkan terjadi banyak
pengangguran di mana mana. Pengangguran juga bertambah seiring kebiasaan
masyarakat yang datang dari daerah memadati ibu kota. Kadang mereka datang
dengan modal nekat tanpa ketrampilan khusus karena tergiur oleh cerita kalu di
kota itu enak atau melihat orang lain yang sehabis pergi ke kota pulang membawa
banyak buah tangan dari kota yang sebenarnya dikumpulkan dengan susah payah
agar tidak malu saat pulang kekampunya sampai terkadang selepas kembali kekota
mereka membawa taman atau saudara yang tidak punya keahlian sehingga di kota
mereka tak pekerjaan dan hanya membuat kota semakin padat. Sebenarnya lapangan
pekerjaan bisa kita ciptakan sendiri tanpa harus pergi ke ibukota dan membangun
kampung kita sendri.
5.
Keadilan
Keadilan
adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik
menyangkut benda atau orang. Menurut sebagian besar teori, keadilan memiliki
tingkat kepentingan yang besar. John Rawls, filsuf Amerika Serikat yang
dianggap salah satu filsuf politik terkemuka abad ke-20, menyatakan bahwa
"Keadilan adalah kelebihan (virtue) pertama dari institusi sosial,
sebagaimana halnya kebenaran pada sistem pemikiran" . Tapi, menurut
kebanyakan teori juga, keadilan belum lagi tercapai: "Kita tidak hidup di
dunia yang adil" . Kebanyakan orang percaya bahwa ketidakadilan harus
dilawan dan dihukum, dan banyak gerakan sosial dan politis di seluruh dunia
yang berjuang menegakkan keadilan. Keadilan adalah sesuatu yang sulit didapat
karena keadilan adalah perpaduan antara hati dan logika.contoh kasus
Dimana
saat ada 2 orang murid A dan B dimana murid A memiliki sifat rajin dan B malas.
Sehari hari murid A selalu rajin datang kesekolah tanpa pernah bolos sedangkan
B jarang sekali masuk. Suatu hari saat penentuan lulus atau gagal murid A
mendapat nilai jelek dan terancam gagal dan B mendapat nilai yang sangat baik.
Apakah murud A harus tidak lulus sedangkan dia rajin ? atau murid B lulus yang
kebetulan nilainya lulus?
6.
Masalah-masalah Kependudukan
Masyarakat
yang tinggal atau mendiami suatu wilayah tertentu disebut penduduk. Jumlah
penduduk yang mendiami suatu wilayah menentukan padat tidaknya di wilayah
tersebut. Kita akan membahas beberapa masalah kependudukan yang terjadi di
negara kita. Masalahmasalah kependudukan yang terjadi di Indonesia antara lain
persebaran penduduk yang tidak merata, jumlah penduduk yang begitu besar,
pertumbuhan penduduk yang tinggi, rendahnya kualitas penduduk, rendahnya
pendapatan per kapita, tingginya tingkat ketergantungan, dan kepadatan
penduduk.
·
Kepadatan penduduk
Pemerintah
terus berupaya mengatasi masalah-masalah kependudukan di atas. Upaya yang sudah
dijalankan pemerintah antara lain sebagai berikut;
1.
Menekan laju pertumbuhan penduduk
melalui program keluarga berencana
2.
Melaksanakan program transmigrasi.
3.
Meningkatkan kualitas pendidikan dan pelayanan
kesehatan.
4.
Membuka lapangan kerja sebanyak mungkin,
dan sebagainya.
Salah
satu masalah sosial yang dihadapi masyarakat adalah sampah. Masalah sampah
sangat mengganggu, terutama kalau tidak dikelolah dengan baik. Bagaimana dengan
pengelolaan sampah di lingkunganmu? Bagi masyarakat pedesaan, sampah mungkin
belum menjadi masalah serius. Tapi, tidak demikian dengan masyarakat yang
tinggal di kota atau di daerah padat penduduk. Masyarakat kota dan daerah padat
penduduk menghasilkan banya sekali sampah. Sampah segera menumpuk jika tidak
segera diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah. Pemerintah, dalam hal
ini adalah Dinas Kebersihan, memikul tanggung jawab dalam mengelola sampah.
Sampah yang menumpuk menimbulkan bau tidak sedap. Sampah yang ditumpuk dapat
menjadi sumber berbagai penyakit menular. Misalnya, muntah berak (muntaber),
penyakit kulit, paru- paru, dan pernapasan. Karena itu, kalau kamu perhatikan,
di lingkungan tempat tinggalmu ada selalu ada petugas sampah. Setiap bulan
orang tuamu membayar iuran sampah. Pernahkah kamu mengalami keadaan di mana
sampah tidak diangkut lebih dari satu minggu? Lingkungan menjadi bau, bukan?
Bagaimana Pak RT dan masyarakat di lingkunganmu memecahkan masalah ini? Masalah
lain berkaitan dengan sampah adalah kebiasaan buruk membuang sampah
sembarangan. Di banyak tempat banyak warga yang biasa membuang sampah ke sungai
dan saluran air. Sungai dan aliran air menjadi mampet. Akibatnya, sering
terjadi banjir jika hujan lebat. Semua warga masyarakat harus ikut serta
mengelola sampah. Warga bisa mengurangi masalah sampah dengan tertib mengelola
sampah. Kita biasakan untuk memisahkan sampah plastik dari sampah basah.
Kemudian kita menaruh sampah di tempat semestinya.
8.
Pencemaran lingkungan
Kamu
sudah pernah belajar masalah pencemaran di Kelas 3. Apakah kamu masih ingat
macam-macam pencemaran? Ada pencemaran air dan pencemaran udara. Apa yang
menyebabkan pencemaran air seperti sungai, danau, waduk, dan laut? Perairan
bisa tercemar karena ulah manusia, misalnya membuang sampah ke sungai dan menangkap
ikan dengan menggunakan pestisida. Sungai, danau, atau waduk juga menjadi
tercemar kalau pabrik-pabrik membuang limbah industri ke sana. Pencemaran
mengakibatkan matinya ikan dan makhluk lainnya yang hidup di air. Akhirnya,
manusia juga menderita kerugian. Pencemaran udara disebabkan asap kendaraan
bermotor dan asap pabrik-pabrik. Kamu yang tinggal di kota pasti menghadapi
masalah ini setiap hari. Kalau kamu habis jalan-jalan, coba usaplah wajahmu
dengan kapasbersih. Apa yang kamu lihat pada kapas itu? Kapas itu akan menjadi
hitam karena kotoran yang ada di wajahmu. Kotoran itu berasal dari debu dan
asap kendaraan bermotor. Udara yang kita hirup adalah udara yang sangat kotor.
Bayangkan apa yang terjadi dengan paru-paru kita, kalau kita menghirup udara
yang sangat kotor seperti itu. Berbagai cara telah dilakukan pemerintah untuk
mengatasi pencemaran udara. Misalnya, membuat taman kota dan menanam pohon
sebanyak-banyaknya. Kita sebagai warga negara sebaiknya ikut serta dalam
program ini. Selain itu, kalau kita memiliki kendaraan bermotor, usahakan
supaya kendaraan tersebut layak dipakai. Jangan sampai kendaraan milik kita
mengeluarkan banyak asap. Kalau bepergian ke mana-mana, sebaiknya menggunakan
kendaraan umum. Jumlah kendaraan di jalan jadi berkurang.
9.
Kebakaran
Masalah
sosial lainnya yang juga sering dihadapi warga masyarakat di lingkunganmu
adalah kebakaran. Siapa yang pernah melihat kebakaran? Kebakaran apa yang kamu
saksikan itu? Apakah rumah atau hutan dan semak belukar? Apa yang terjadi
ketika kebakaran? Api melahap segala sesuatu dengan cepat, bukan? Kebakaran
yang terjadi di masyarakat umumnya merupakan kebakaran pemukiman. Sebuah rumah
terbakar dan menjalar ke rumah-rumah di sekitarnya. Penyebabnya antara lain
kompor meledak dan sambungan arus pendek (korsleting) listrik. Karena itu,
masyarakat harus sangat hatihati dengan dua hal ini. Kebakaran pemukiman kumuh
dan padat penduduk umumnya merusak sebagian bahkan seluruh rumah yang ada di
sana. Ini disebabkan karena bahan-bahan yang dipakai untuk membangun rumah
memang mudah terbakar. Selain itu,jalan masuknya sempit sehingga sulit
dijangkau oleh mobil pemadam kebakaran.
Kebakaran pemukiman sangat menyusahkan warga. Kita harus berusaha mencegah terjadinya kebakaran di lingkungan kita. Caranya antara lain sebagai berikut;Merawat kompor supaya layak pakai dan tidak bermasalah.
Kebakaran pemukiman sangat menyusahkan warga. Kita harus berusaha mencegah terjadinya kebakaran di lingkungan kita. Caranya antara lain sebagai berikut;Merawat kompor supaya layak pakai dan tidak bermasalah.
1.
Merawat jaringan listrik. Kabel yang mulai
mengelupas diganti
2.
Mematikan kompor setelah memasak.
3.
Berhati-hati menggunakan lilin dan korek api.
Kebakaran
hutan sering terjadi pada musim kemarau. Asap kebakaran hutan banyak sekali.
Asap kebakaran hutan mengganggu kesehatan dan lalu lintas. Selain itu, kawasan
hutan akan semakin berkurang. Kalau terjadi kebakaran, segera menghubungi Dinas
Pemadam Kebakaran terdekat. Warga juga harus saling membantu memadamkan api.
Dan yang juga penting adalah mencegah terjadinya kekacauan atau aksi pencurian
yang biasanya ikut terjadi pada saat terjadi kebakaran.
Coba
sebutkan apa saja fasilitas umum di lingkunganmu? Beberapa fasilitas umum yang
mudah dijumpai adalah sarana transportasi (kereta api, bis, angkot, kapal laut,
kapal terbang), sarana pendidikan (sekolah), sarana kesehatan (Puskesmas, balai
kesehatan ibu anak, Posyandu, rumah sakit), dan sarana hiburan (rekreasi).
Bagaimana keadaan fasilitas umum ini di lingkunganmu? Apakah dalam keadaan baik
atau rusak? Apa yang kamu lakukan kalau melihat fasilitas umum dalam keadaan
rusak?
Mengapa buruknya
fasilitas umum menjadi masalah sosial? Fasilitas umum digunakan secara bersama
oleh masyarakat. Kalau fasilitas umum itu rusak, maka masyarakat tidak bisa
menggunakannya. Apa yang terjadi jika bis-bis dan angkot rusak? Apa yang
terjadi ketika kereta api rusak atau anjlok? Ratusan bahkan ribuan warga
masyarakat terlantar. Mereka tidak bisa bepergian ke tempat lain. Mereka juga
pasti menderita kerugian yang sangat besar. Coba kamu perhatikan keadaan
fasilitas umum di lingkunganmu. Banyak fasilitas umum dalam keadaan rusak atau
tidak terpelihara, bukan. Banyak sarana transportasi seperti bus, kereta api,
dan kapal sudah tua dan kotor. Demikian juga fasilitas-fasilitas sosial lainnya
seperti telpon umum, WC umum, tempat hiburan dan rekreasi, dan sebagainya.
Fasilitas umum memang dipelihara dan dijaga oleh pemerintah. Meskipun demikian,
masyarakat harus membantu merawat dan menjaga supaya tidak cepat rusak. Kalau
ada fasilitas umum yang rusak, hendaknya segera melapor ke pihak berwenang.
11. Perilaku tidak disiplin
Dalam hidup sehari-hari
kita menjumpai banyak sekali perilaku tidak disiplin. Kita ambil contoh keadaan
di jalan raya. Salah satu penyebab terjadinya kemacetan lalu lintas adalah
perilaku tidak disiplin. Contoh perilaku tidak disiplin di jalan raya antara
lain sebagai berikut.
1.
Menjalankan kendaraan melawan arus. Hal
ini umumnya dilakukan pengendara sepeda motor
2.
Mengendarai sepeda motor di tempat yang bukan
semestinya, misalnya di trotoar dan jalur cepat.
3.
Pengandara mobil yang parkir sembarangan.
4.
Angkot dan bis sering berhenti di sembarang
tempat untuk menaikkan atau menurunkan penumpang.
5.
Pejalan kaki menyebrang jalan meskipun rambu
untuk pejalan kaki menyala merah. Banyak juga pejalan kaki yang menyeberang
bukan pada tempat semestinya.
Masih
banyak lagi contoh perilaku tidak disiplin dalam masyarakat. Misalnya perilaku
tidak disiplin menempatkan sampah, tidak disiplin membayar pajak, tidak
disiplin dalam antre, dan lain-lain. Coba kamu sebutkan tiga lagi contoh
perilaku tidak disiplin di lingkunganmu.
Narkoba
adalah singkatan dari narkotika dan obat-obatan berbahaya. Narkotika adalah
obat untuk menenangkan syaraf, menghilangkan rasa sakit, dan meningkatkan
rangsangan, contohnya morfin, heroin, dan kokain. Zat-zat yang tergolong
narkoba umumnya dipakai dalam dunia medis. Siapa pun yang menggunakannya untuk
tujuan di luar tujuan pengobatan (medis) tergolong tindakan yang salah.
Penyalahgunaan narkoba menjadi masalah sosial yang sangat serius. Pemakai narkoba
akan kecanduan. Zat-zat itu perlahan-lahan merusak tubuh pemakainya. Banyaknya
peredaran narkoba dan penyalahgunaan narkoba sangat meresahkan.
Negara
kita memiliki hukum yang sangat keras yang mengatur peredaran narkoba. Siapa
yang berani mengedarkan narkoba jenis apapun akan dihukum sangat berat. Mereka
yang menggunakannya pun bisa dihukum. Demikian pula penggunaan alkohol. Agama
telah melarang umatnya untuk mengkonsumsi alkohol. Negara kita juga memiliki
undang-undang yang melarang penjualan alkohol di sembarang tempat. Meskipun
demikian, masih ada banyak orang yang menyalahgunakan alkohol. Kamu tahu apa
yang terjadi kalau orang terlalu banyak minum alkohol? Orang itu akan mabuk.
Dalam keadaan mabuk, orang bisa melakukan apa saja, termasuk kejahatan. Keadaan
ini tentu akan mengganggu ketertiban masyarakat.
Apa
yang harus dilakukan untuk menghindari penyalahgunaan narkoba dan alkohol?
Masing-masing kita menahan diri untuk tidak menggunakannya. Kita juga
mengingatkan saudara-saudara kita, teman, atau orang lain untuk menghindari hal
ini. Kalau melihat ada penyalahgunaan narkoba, kita bisa melapor ke pihak
berwajib.
Sumber
energi berupa bahan bakar (minyak bumi, gas alam, dan batu bara) suatu ketika
akan habis. Sumber energi ini tidak dapat diperbarui. Karena itu, kita harus
hemat memakainya supaya sumbersumber energi ini tidak cepat habis. Coba
perhatikan keadaan di rumahmu? Apakah keluargamu termasuk orang yang menghemat
energi? Bagaimana keluargamu memakai listrik? Bagaimana keluargamu memakai
bahan bakar bensin atau solar? Apakah kamu memiliki mobil atau sepeda motor?
Apakah dalam menggunakan bahan bakar bensin dan solar, orang tuamu termasuk
orang yang boros. Kita bisa belajar menjadi hemat dalam menggunakan energi.
Contoh cara menghemat energi antara lain sebagai berikut.
1.
Mematikan lampu-lampu yang tidak
diperlukan.
2.
Bepergian naik kendaraan umum atau sepeda.
3.
Memanfaatkan sumber energi alternatif misalnya
dari tumbuhtumbuhan, angin, air, dan matahari.
Apa
yang dirasakan ibumu ketika sulit mendapatkan beras? Tentu akan cemas, bukan?
Dalam masyarakat kita beberapa kali terjadi kelangkaan barang kebutuhan
tertentu. Beberapa waktu yang lalu masyarakat kesulitan mendapatkan kedelai.
Akibatnya, kegiatan industri berbahan baku kedelai, seperti industri tahu,
tempe, susu kedelai, dan kecap terganggu. Barang-barang kebutuhan yang sering
langka antara lain minyak tanah dan minyak sayur. Kelangkaan barang-barang
kebutuhan sehari-hari meresahkan masyarakat. Oleh karena itu, kelangkaan
barang-barang termasuk masalah sosial. Pemerintah mempunyai tugas memastikan
bahwa persediaan barang .
MAKALAH ILMU SOSIAL DASAR
MASALAH
SOSIAL DALAM KEHIDUPAN INDIVIDU KELUARGA DAN MASYARAKAT
DOSEN:
DEDY HERAWADI,S.pd,MM
DISUSUN
OLEH:
SEKOLAH
TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
GOTONG ROYONG
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Alloh SWT, yang atas rahmat-Nya kami dapat menyusun makalah “MASALAH SOSIAL
DALAM KEHIDUPAN INDIVIDU KELUARGA DAN MASYARAKAT”. Penyususnan makalah ini
merupakan salah satu tugas kelompok ,untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Ilmu Sosial Dasar di STKIP PANCA
SAKTI.
Dalam
penyusunan makalah ini kami merasa banyak kekurangan-kekurangan baik disengaja
maupun tidak disengaja. Oleh sebab itu kami mohon maaf bila ada kesalahan dalam penulisan.
Akhir
kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar